Investasi Bebas Inflasi
Setelah baca komen Bumil di postingan tentang financial planning, jadi inget kalo gw masih nyimpen catetan kecil dari pak ustad yang ngisi pengajian bulanan di kantor. Beliau membahas tentang Investasi bebas inflasi dari sisi keuangan syariah. Pak ustadnya asik banget, beliau dulunya pengusaha yang terkena dampak inflasi saat krismon besar2an di indonesia tahun 1998 yang malah membuat nya menjadi Sosok enterpreuneur agamis, sayang gw lupa namanya..heuheuheu maapkeun.
Bicara tentang inflasi, tahun 98/99 mencapai 45% (sumber:laporan tahunan BI) yang nampaknya berdampak ke semua masyarakat menengah kebawah. Keluarga gw pun masuk ke daftar ini. Masih inget taun segitu gw masih SMP dan sepulang sekolah suka disuruh beli makanan tante neuneu. *dulu masih bayi imutt dan lucu* Dalam waktu dua minggu harga makanan bayi kalengan bisa naik duakali lipat. Itu cuma makanan bayi yah..makanan dewasa dan kebutuhan primer lainnya siiih sama aja.. sampe2 dulu musim antri pembagian sembako. Pokoknya kerasa banget nilai uang sangat rendah, hampir setengahnya gak sih?? lalu menurut pak ustad, rata2 inflasi di indonesia saat ini sekitar 10-11% pertahun, itu berarti setiap empat tahun nilai uang kita berkurang hampir setengahnya. Masuk akal juga kenapa biaya buat pendidikan Queen bisa begitu besar. Awalnya terpikir untuk menabung sekarung uang, tapi kalo tiap 4 taun dipotong setengahnya?? dan harus menabung 20juta/bulan dari sekarang?? darimana uangnya?? *jadi migreen lagi dah
Kalo kita invest dalam bentuk uang yang disimpan di bank atau celengan ayam di bawah kasur sama aja akan kelindes inflasi juga. Kalo gak invest malah lebih menghawatirkan lagi, toh kita diajarkan juga untuk berusaha disamping berdoa. Inflasi ini suatu hal yang gak bisa dilawan, tapi bisa dihindari, Jadi tugas kita untuk mencari suatu produk investasi yang bisa menghindari inflasi. Kata Pak ustadnya, ada empat cara investasi bebas inflasi, yaitu:
Kalo kita invest dalam bentuk uang yang disimpan di bank atau celengan ayam di bawah kasur sama aja akan kelindes inflasi juga. Kalo gak invest malah lebih menghawatirkan lagi, toh kita diajarkan juga untuk berusaha disamping berdoa. Inflasi ini suatu hal yang gak bisa dilawan, tapi bisa dihindari, Jadi tugas kita untuk mencari suatu produk investasi yang bisa menghindari inflasi. Kata Pak ustadnya, ada empat cara investasi bebas inflasi, yaitu:
- Investasi mempertahankan nilai
- Investasi natual resources
- Investasi Pasar
- Investasi kapital.
Gw coba sampaikan lagi penjelasannya..
1. Investasi mempertahankan nilai.
Sesuai namanya, cara ini hanya mempertahankan nilai. Produk investasinya menyimpan barang berharga yang bisa dinilai dengan uang, contohnya Emas. Sebagai perbandingan, Pada jaman Rosul seekor kambing seharga 1 dinar(emas 4,25 gr), saat ini pun harga seekor kambing adalah 1 dinar dan tentu kalo dirupiahkan nilainya gak sama dengan rupiah jaman dulu.
*Jaman Rosul memang gak ada rupiah yah, hoo kalo ngerasa kejauhan coba hitung beberapa puluh tahun terakhir aja, gw udah coba.*
Selain Dinar, bisa juga disimpan dalam Logam Mulia, meskipun sekarang ada ongkos pembuatan untuk LM tapi nilainya gak sebanyak Ongkos Emas perhiasan.
*Jaman Rosul memang gak ada rupiah yah, hoo kalo ngerasa kejauhan coba hitung beberapa puluh tahun terakhir aja, gw udah coba.*
Selain Dinar, bisa juga disimpan dalam Logam Mulia, meskipun sekarang ada ongkos pembuatan untuk LM tapi nilainya gak sebanyak Ongkos Emas perhiasan.
2. Investasi Natural Resources
Udah ketauan donk dari artinya kalo ini berkaitan dengan sumber daya alam. Dalam metode ini selain bisa mempertahankan nilai juga memberikan "laba". Kalo di metode sebelumnya kita menyimpan dalam dinar, di metode ini kita menyimpan dalam bentuk kambingnya. Jika kita punya dua emas, disimpan puluhan taun juga gak akan beranak *jadi inget ponakannya Fita*. Berbeda dengan kambing kalo kita punya sepasang, insyaallah 10 tahun kita udah jadi juragan kambing. *emmbeeee...*
selain hewan, bisa juga invest dalam bentuk tumbuhan. Misalnya berkebun jamur, atau nanam sengon. Jadi inget Kakeknya Turi, pernah ngasih wejangan agar kita punya pohon sebagai investasi. Kalo gak punya lahan sendiri coba sewa dari temen yang tanahnya luas. Perawatannya relatif mudah, kritis diawal2nya aja, kalo udah gede sama kaya pohon2 gede di pinggir jalan cuma minum aer hujan. Returnnya memang butuh bertahun2 tapi hasilnya juga gede.
selain hewan, bisa juga invest dalam bentuk tumbuhan. Misalnya berkebun jamur, atau nanam sengon. Jadi inget Kakeknya Turi, pernah ngasih wejangan agar kita punya pohon sebagai investasi. Kalo gak punya lahan sendiri coba sewa dari temen yang tanahnya luas. Perawatannya relatif mudah, kritis diawal2nya aja, kalo udah gede sama kaya pohon2 gede di pinggir jalan cuma minum aer hujan. Returnnya memang butuh bertahun2 tapi hasilnya juga gede.
3. Investasi Pasar
Kalo Investasi ini bukan hanya bisa mempertahankan nilai, tapi juga menahan inflasi. Dengan membangun pasar syariah. Bedanya dengan pasar konvensional, tidak ada batasan untuk masuk dan berjualan. di pasar ini berjualan tidak perlu dibatasi dengan bayar sewa tempat, pungutan keamanan dan pungutan2 lainnya. Calon pedagang yang punya modal sedikit juga bisa jualan tanpa perlu bayar puluhan juta buat sewa kios. Semua masyarakat punya kesempatan untuk jualan dan menghasilkan keuntungan, tentu saja hal ini berpengaruh pada daya beli. kalo suppy dan demand nya stabil terpenuhi maka jauh2 lah inflasi.. ya gak sih..??
4. Investasi Kapital
Porsi Investasi ini lebih punya peranan lagi untuk menahan inflasi karena sudah bermain di penyediaan modal. Membangun Semacam Bank tapi yang lebih syari'i. Misalnya dengan membangun Koperasi, menyediakan pinjaman buat anggotanya, gak perlu sukses dulu untuk dipercaya pinjem modal. Gw belum pernah mengajukan pinjaman ke Bank, tapi katanya sih Bank cuma mau minjemin modal hanya pada orang2 yang sudah bener2 berhasil menjalankan usahanya. kalo macem gw yang belum pernah berwirausaha mau pinjem buat modal usaha belum tentu dikasi, Tapi kalo macem Bob S. yang warungnya ada dimana-mana pastilah dikasi. hohoho..colek Tanti deh yang lebih ngerti "kredit panci". Orang udah kaya ya tambah kaya lagi hehehe...
Rumus kasarnya uang Bob S. perkiraan gw:Pinjem 2M - dagang - Kembaliin modal - dapet laba 2M.
mantaph ukiiii, jadi inget waktu lagi giat ngumpulin uang buat nikah, gw kan netapin berapa dalam sebulan yg harus gw dan bayu tabungin buat nikah, nah waktu itu gw sempet sebel karena bayu milih buat beli dinar tiap bulannya ama dirham, instead of nabung, dan ternyata pas kita butuh buat bayar bayar DP, dinar yang dibeli 1.3 juta, harganya udah 1.9 juta (dalam selang waktu 5 bulan!) dan harga dirham (perak) waktu itu beli 1 khamsa (5 dirham) 157 ribu, sekarang harganya 332.000 (dalam selang waktu kurang dari setahun) :D hummm gimana gimana? nabung dalam dinar sama dirham yuk :D untuk indonesia yang kuat :))
ReplyDeletehehehe Kerasa banget yah Fit, dibanding disimpen di bank yang bunganya kena potongan pajak..
ReplyDeleteHayu2 kita nabung pake dinar dirham (nampak kaya nama orang gak sih??)
LM juga sama Fit, dalam 3 bulan udah ada kelebihan 1,7 aja lho..(kalo dijual lagi tentu) hehehe..